Meriam Senja
Karya Zakia Prajani
Demi meriam yang kutanam dalam senja
Demi dentum berparas gum
Untuk seseorang yang kini dipeluk bumi
Dan tidur dalam diam
Inikah ia jeritan jiwa ?
Bagai komik tak bergambar
Terkurung dalam dimensi adikara sang firdaus
Namun berselimut tangis meringis
Inikah seruan peluk bumi itu ?
Senyaring alto sekasar alu
Terhimpit dalam ambang hidup yang amerta
Berhati iblis, berparas anabia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar