Selasa, 21 September 2010

Cerpen - Lentera tinta Cinta yang terakhir

Lentera tinta Cinta terakhir

        Boleh saja aku yang selalu mengalah pada Cinta, adikku. Tetapi tidak untuk yang satu ini. Toni, kekasih hatiku. Aku sudah mencintainya sejak duduk dibangku SMP hingga aku kuliah saat ini. Tak mungkin aku melepaskan dirinya dari dekapku. sungguh mustahil rasanya.
        Memang sudah tugasku untuk membahagiakan adikku dan selalu mengalah padanya, tetapi apa harus untuk yang satu ini ?. jika aku melakukannya, sama saja aku melukai diriku sendiri, kiranya lebih baik aku menanggung sara, jika harus merasakan kepahitan itu.
        Cinta, adikku semata wayang, seiring bergulirnya hari, ia terus-menerus mendesakku agar merelakan Toni untuk dirinya. Ia mengaku begitu mencintai Toni, lelaki yang telah menjadi kekasihku selama ini.
        Perdebatanpun tak jarang terjadi. Cinta selalu berusaha mencuri kesempatan dalam kesempitan pada Toni. Tambah lagi, aku jarang berada dirumah, sedangkan Toni sangat sering berkunjung kerumahku sekedar untuk bersilahturahmi. 
        Siapa yang tidak dibuat kesal oleh perlakuannya ? kurasa tidak ada seorangpun. malam itu, tepat dibawah sinar rembulan, kami berdebat keras, papa dan mama hanya bungkam melihat sikap kami. “kak ! aku cinta sama kak toni, kak. Tolong kak, kali ini aja, ikhlaskan dia untuk aku kak ! Cinta mohon kak..” terangnya berkali-kali padaku. Aku sama sekali tak menghiraukannya sama sekali.
        ”Aku hanya tak rela melihat Toni bersama Cinta, aku tetap bersikukuh pada pendirianku karena aku sungguh mencintai pria yang telah aku kenal sejak SMP ini” bisikku dalam hati. Walaupun Cinta merupakan adik kesayanganku, tetapi tetap tidak mungkin, karena perasaan itu tidak dapat dibohongi.
Tiba-tiba ditengah perdebatan keras itu, Cinta jatuh pingsan, entah apa sebabnya, tetapi aku rasa itu adalah hal yang tak perlu dikhawatirkan. Papa Tomi dan Mama yang begitu panik langsung berusaha menyadarkan Cinta, dan alhasil, ia pun kembali tersadar.
        Meski aku marah besar, Cinta tetap pada pendiriannya. Dia harus mendapatkan setiap keinginanya. Entah apa yang ada dalam diri anak yang kini duduk di kelas 3 SMU ini. Kejadian serupa terjadi berulang-ulang dan berakibat Cinta pingsan. Papa dan mama semakin bingung. Cinta akhirnya masuk rumah sakit. Sedangkan aku harus harus pergi ke Bandung untuk berkuliah.
        Tiga bulan kemudian, aku kembali dikejutkan pada sebuah kabar duka yang benar-benar membuat hatiku miris. Cinta, adik kesayanganku, meninggal dunia. Siang itu, sehabis menerima telpon dari mama, air mata tak henti-hentinya membanjiri kamarku, aku langsung menuju bandara dan kembali ke rumahku di palembang.
        Kehadiranku langsung disambut oleh air mata duka  dari papa dan mama. Aku langsung menuju kearah Cinta yang tengah terbaring tak berdaya, ku buka lembaran kain putih berwarna tipis yang menutupi wajahnya. Aku menangis histeris. Wajah yang menyampakkan kepolosan dan kesucian itu tengah pucat pasi. Tak banyak yang dapat aku lakukan, aku hanya mengecup keningnya sembari tak henti-henti melontarkan kata maaf padanya. Tapi terlambat sudah.
***
Tanpa aku ketahui, ternyata Cinta menderita kanker otak. Pada waktu itu umurnya hanya tersisa tiga bulan. Papa dan mama sangat sedih, tidak rela rasanya ditinggal oleh anak yang sangat dikasihinya. Namun mereka juga tidak mau terus terang pada ku. Mereka tidak mau mengganggu perkuliahan Ku. Terlebih lagi mereka harus tetap bersikap adil pada kedua anaknya.
Hingga tibalah pada saatnya. Cinta masuk rumah sakit. Betapa sedihnya saat anak keduanya itu mengerang kesakitan. Papa dan mama berusaha menghibur dan mengatakan semua akan baik-baik saja. Namun Cinta sudah mengetahui penyakitnya dan hari itu merupakan hari terakhirnya. Betul saja, hari itu memang hari terakhir bagi Cinta, meski dua orang dokter telah berusaha.
Aku tak sempat melihat saat-saat terakhir hidup Cinta. Namun aku tak percaya kalau adikku memang sudah pergi untuk selama-lamanya. Hanya sesal dalam hati. Andai saja aku tahu kalau Cinta mengidap penyakit itu, mungkin aku akan merelakan Toni. Kini hanya ada satu yang aku pegang didepan seongok tubuh Cinta, sebuah surat dari Cinta. Surat yang ia titipkan pada mama sebelum kepergiannya. Surat terakhir, ya... surat terakhir dari Cinta.
Buat Kak Kasih
Saat kakak membaca surat ini, mungkin Cinta sudah tiada. Namun kakak tidak perlu sedih, karena masih ada mama dan papa. Cinta juga telah menginggalkan kenangan indah. Kenangan yang tidak mungkin dilupakan sepanjang hidup kakak. Canda, tawa, suka dan semua yang ada dalam diri Cinta akan menjadi obat disaat kakak merindukan Cinta.
Sebenarnya Cinta juga tidak mau perpisahan ini. Namun Tuhan berkehendak lain. Bukan karena Dia benci sama kakak, tapi karena Dia menyayangi Cinta. Dia tidak menghendaki Cinta menderita dengan menahan rasa sakit yang berkepanjangan. Cinta yakin, itulah jalan yang terbaik bagi Cinta. Karena Dia selalu memberikan yang terbaik bagi umatnya.
Kakak tidak perlu menyesal dengan semua yang telah dilakukan selama ini. Karena Cinta yakin kalau semua itu akan menjadi keinginan Cinta yang terakhir. Cinta ngerti kalau perasaan itu tidak bisa dibohongi. Cinta tahu kalau kakak sangat mencintai Kak Toni, demikian juga sebaliknya. Tak mungkin kakak akan menyerahkan Kak Toni sama Cinta.
Kakak juga tidak perlu minta maaf. Sebelum napas ini berakhir, Cinta sudah memaafkan kakak. Justru Cinta-lah yang harus minta maaf. Karena selama ini telah membuat kakak resah dengan meminta sesuatu yang tidak mungkin kakak berikan. Yang pasti kehadiran Cinta telah mengganggu hubungan kalian. Itulah kesalahan Cinta selama ini.
Kini Cinta telah pergi. Tentu tak akan ada lagi yang mengganggu hubungan kakak dengan Kak Toni. Tak akan ada lagi yang meminta Kak Toni sama kakak. Kak Toni akan menjadi milik kakak selamanya. Satu permintaan Cinta. Sayangilah Kak Toni. Karena Cinta yakin kalau Kak Toni itu orang baik. Cinta berdoa semoga cinta kakak abadi. Selamat tinggal, Kak.
Salam buat mama dan papa
Cinta

Kamis, 09 September 2010

Aku dan Bunda

Aku dan Bunda
ini foto Bunda ku sewaktu mengandung aku.
ini aku waktu umur 6 tahun 


aku, adik, dan bunda. 
aku dan kakakku.
aku dan sahabatku.


      hi readers ! Kali ini aku ga mem-posting cerpen atau fiksi-fiksi lain (fanfiction). Di malam ini, aku akan coba mengingat lagi masa-masa kecilku, yang tentunya tak terlepas dari peran bundaku tercinta, sekaligus ini adalah project untuk mencoba mengingatkan kembali akan betapa pentingnya peran seorang ibu bagi kita. Soalnya, ga sedikit anak yang ga bersyukur dengan keluarga yang nyaman penuh kehangatan, mereka banyak yang merasa kurang kurang kurang dan kurang, dan juga perlawanan dan pembentakan terhadap orang tua sudah membabi buta setiap anak didunia ini.
        Hmm.. aku juga pernah bentak bundaku, membuat dia nangis, sampai aku ga tahan ngeliatnya. Ya, mungkin di mata Allah ketika seorang anak berkata “ah” kepada orang tuanya, terutama ibu, dosanya sangat besar. Aku sadar juga, kalo diri aku ga akan luput dari yang namanya dosa. Karena aku Cuma manusia biasa, yang berlumur dosa didunia ini. 
        Mungkin artikel ini, ga penting atau ga bagus, tapi ini Cuma tulisan tentang betapa pentingnya bunda bagi kita aja. Kalo ada yang ga suka dengan tulisan aku, bisa koment atau keritik ya ! makasih sebelumnya.

***
        Coba deh, ingat waktu pertama kali kalian dilahir kan didunia ini. siapa yang membuat kalian ada didunia ? siapa yang telah mengandung kalian ? siapa yang telah melahirkan kalian ? dan siapa yang membesarkan, mendidik kalian hingga saat ini ?. saat dimana kalian bisa membaca tulisanku ini.
        Hanya ada satu kata yang perlu terucap dari bibir kalian. Bunda. Malaikat suci yang telah dikirin tuhan untuk kalian saat ini.
        Coba kalian perhatiakn foto-foto kalian dari bayi hingga saat ini !. apa yang kalian pikirkan ? pastilah tak akan lepas dari peran bunda bukan ?. 
***

       Setalah ia mengandung kita selama 9 bulan 10 hari, dia harus menyusui kita sampe umur 2-3 tahun (bener ga ? hehhe), sampe disini, pengorbanan dia belum selesai, bunda masih harus memberikan nama yang terbaik untuk kita. Contohnya nama aku ya, ”Zakia Prajani”.
        Nama itu keliatan simpel, tapi makna yang terkandung luar biasa ! ”Zakia” artinya, gadis suci, pemimpin yang suci, dan gadis cantik yang berwibawa, (bukan penari gurun pasir itu ! ><). Dan ”Prajani” itu sebenernya singkatan dari ”pekan raya jakarta” dan ditambahkan akhiran ”ni”. Soalnya pas aku lahir, ayah aku lagi kerja di jakarta, maka untuk ngenangnya dikasihlah nama itu.
        Kita harus bersyukur mempunyai nama yang indah pemberian dari orang tua kita. Karena nama itu sendiri, merupakan doa untuk kita. Dan kita ga boleh ngata-ngatain nama sesama teman atau yang lainnya. setiap nama itu ga ada yang ”jelek”.
       Setelah memberi nama, ia akan membesarkan, mendidik, serta mengasuh kita agar dapat menjadi apa yang mereka harapkan. Subhanallah, bunda memang malaikat bagi kita !.
Bayangkan saja, dari kita dikandung, sampai kita udah remaja seperti saat ini, ia masih setia membimbing kita ke jalan yang lurus. 
Coba, bayangin kalo ga ada bunda disamping kita. Dengan segala celotehan, nasihat, bahkan kasih sayang nya yang tulus abadi. Kita selalu berpikir kalo bunda itu jahat, kejam, ga sayang sama kita, dan apalah. Aku sendiri ga jarang memendam rasa seperti itu ke bunda, tapi akhirnya aku nangis sendiri, dan minta maaf sama bundaku.
        Lihat deh, dari foro-foto diatas, dari aku masih dikandung, aku kecil, sampe aku udah remaja kaya gini. Dari sebelum aku mengenakan kerudung, sampe akhirnya ia menunjukkan jalan yang benar, kalo setiap perempuan itu, wajib menutup auratnya. 
       indah kan kasih sayang bunda sama kita ? setelah kalian membuka album foto masa kecil kalian, kalian pasti akan menyadarinya. 
       Banyak banget sikap yang harus kita teladani dari sikap bunda ke kita. Pasti rasanya bakal sakit banget jika bunda kita bentak dengan nada yang kasar. 
      bunda juga ngajarin kita untuk saling bersosialisai, bersahabat, berteman, dan bergaul dengan siapa saja. aku bersahabat dengan teman-temanku juga karena didikan bunda padaku. 
       Besar banget kan peran bunda dalam hidup kita ? maka dari itu, dihari yang fitri ini, mari kita meminta maaf bunda kita yang sebesar-besarnya atas segara prilaku yang telah kita lakuakn sejak kecil hingga dewasa ini.





       Ok, banyak banget kan kesimpulan yang bisa kita ambil ?. semoga tulisanku ini bisa nyentuh hati kalian. Hehehe.. jangan lupa minta maaf sama bunda kalian dan jagan sampai membuat dia menangis. Insayaallah anak yang saleh akan membantu orang tua nya diakhirat kelak. 

Kamis, 02 September 2010

Fanfiction-My heart blooming at the one i love

My heart blooming at the one I love.

Title     : my heart blooming at the one I love
Genre   : sad/romance
Author : Zakia prajani
Part      : 1/end
Cast     : - Im younri a.k.a Feriska anggrelita
- Cho-kyuhyun a.k.a his self
- Teuki a.k.a his self

Note   : I suggest, when you read this fic., please hear the song,
that named “I remember”. Hehehe I don’t think so if this           fic. Is good enough. I think this fic. Is not sad, happy, or romance. So, it’s up to you to give me your own opinion about the genre of this fic. ^^ thanks.

Im younri POV

Menanti hari-demi hari, menanggung sepi dikala sunyi, merangkai butir-butir harap hati yang masih tersisa pahit, merajut harap yang tak kembali.. apakah mungkin semua akan selalu berjalan tanpa menentu ? ataukah harapan dan mimpiku tengah melebur diantara kehidupan semu ini ?
        Aku selalu bertanya-tanya dalam hati, akan betapa berhargakah nyawa dalam raga ini. Selalu kucoba menghitung bintang di langit gelap itu. Mencoba melangkahkan kaki untuk menerjang tembok baja dihati.
        Aku selalu bersikeras merajut bianglala ini. persahabatan. Walau, hamparan waktu tak akan mungkin mengabadikannya.aku pun bersikukuh tetap menyimpan harap tentang awan yang tak mungkin terjamah oleh gemulainya jemari ini.
        10 tahun ku lalui bersamanya. Menanti ikatan yang tak pasti bersama. Mengukir jelas waktu maya di langit cerah, agar dapat terus bersama hingga nanti.
“Berkelana di dunia semu, mengumbar kata sarat makna kujumpai. Aneka warna semburatnya menyiratkan keindahan, aku tertambat di tengahnya. Kunikmati benar makna sambung rasa, walau tak terjamah rupa, namun kurasa ada pertalian kata yang terjalin amat indah. Tak peduli misteri yg menyelimuti. tak hendak aku melangkah, melewati garis persahabatan..sahabat..jabat erat. tak tersentuh, tak hendak meraba. hanya kata penyambung rasa kita.” Bagiku itulah persahabatan.
Persahabatan dengan sahabat. Tak lebih. I think There is nothing special with our relationship, we’re just a “best friend”. Aku dan dirinya telah dibesarkan bersama sejak kecil, tetapi selama 10 tahun itu pula dirinya selalu membuat diriku terkagum penuh haru . dengan menabur benih-benih kebahagiaan dihatiku, ia membuatku semakin mengidolakan dirinya.
Aku tahu, perasaanku tak mungkin pernah terbalaskan. Tapi bukankah tak salah jika aku menaruh harap akan semua yg tak akan terjadi ?.
Aku terpaksa berpisah jauh dengan sahabatku, Cho Kyuhyun, karena pekerjaan orang tuaku yang mengaharuskan untuk berpindah-pindah lokasi. Awalnya aku menolak ajakan orang tuaku, tetapi pada akhirnya, bujuk rayu mereka mengharuskan hatiku menuruti mereka.
Masih terekam jelas dibenakku, detik-detik sebelum aku meninggalkan sahabat terbaikku. Ia sempat memberikan aku sekeranjang bunga yang indah dengan perpaduan kotak merah muda yang dibalut pita nan indah. Kemudian, ia menggenggam erat tanganku, mengecupnya, mebelai lembut rambutku yang terurai panjang, dan merebahkan tubuhku yang mungil di dadanya. Sungguh kenangan yang indah.
Sampai saat ini, aku masih menyimpan kedua barang itu, walaupun bunga yang ia berikan telah layu dimakan waktu yang terus bergulir.tetapi, kotak merah muda pemberian darinya masih aku simpan dengan baik, walaupun aku belum pernah melihat isi dari kotak itu sendiri.
***
        Pagi ini, mentari bersinar cerah, cuacapun terlihat begitu bersahabat. lantunan merdu dari nyanyian burung-burung yang bertengger manis ditaman, membuat semangatku bergejolak. Aku memulai hariku dengan berjalan-jalan di taman yang tak terlalu jauh dari kompleks perumahanku. Aku berjalan menyusuri segarnya udara pagi yang berhembus disekelilingku. Dingin sekali. “aiiish kenapa aku lupa membawa jaket tadi ! ah dasar pabo aku ini!” gerutuku.
        Aku hanya dapat berusaha meniup-niupkan udara sambil sesekali  menggosok-gosok kedua tanganku. “ini, pakailah !”. tiba-tiba sesosok lelaki tampan menghampiriku dan merebahkan jaket yang tadinya ia kenakan ke tubuhku.
       
Hening sejenak...

        “hey ! mengapa kau memandangiku dengan pandangan sinismu itu ?”. ujar lelaki itu memecah suasana. “heh ?” aku tak dapat berkata-kata lagi, mulutku bagaikan terkunci rapat. Aku terpesona oleh parasnya yang sungguh manis. “kau ini kenapa ?” tanya-nya lagi sambil menatap dalam-dalam kedua bola mataku. Perkataannya sungguh lembut.
        ”hmm.. a..a..aku..aku.. oh ! hehhee ka...kamsahamnida!” cakapku terbata-bata. ”ne, aku hanya ingin menolongmu, pakailah jaketku sementara..!”. ” hmmm.. boleh aku tahu namamu ?” cecarnya lagi. ”aku ?”. ”ya~~ kau ! memang siapa lagi yang ada disini selain kau ?!” ujarnya sedikit kesal. ”hehehe younri imnida.” tambahku sembari diiringi uluran tangan kananku. ”nama yang indah.” balasnya sambil menjabat erat tangan mungilku. ”bagaimana dengan kau ?, siapa namamu ?” tanyaku lagi. ”teuki imnida.” ucapnya. Kelima jemarinya masih saling melekat pada jemari tanganku. Rasanya hangat sekali.
        Setelah berkenalan cukup dekat, Kami berjalan-jalan menelusuri taman itu bersama. Tak henti-hentinya kami bercakap ria. Tetapi ketika kami sedang duduk dibangku taman untuk melepas lelah sejenak, ”kriiiiing... kriiiiing..”seketika ponsel teukie berbunyi. ”yoboseyo ?” .”oh.. baiklah ! aku akan segera kesana ! tunggu aku !!” suara nya terdengar panik. Aku dibuat penasaran olehnya.
        ”ada apa ?” tanyaku penuh kebingungan. ”a..aku harus pergi, eomma ku jatuh sakit. Mianhae, mungkin lain kali kita bisa menyambung percakapan kita ya.. sekali lagi jeongmal mianhae, younri-ah. ”. ”oh, baiklah.” jawabku sambil tersenyum manis.
        ”Hmm.. kira-kira apa yang terjadi ditengah kepanikannya ? apa eomma-nya sakit keras ? ah, entahlah.. ” renungku dalam hati.
Aku masih mengenakan jaket pemberian dirinya. Sesekali aku tersenyum sendiri. Lelaki itu sungguh tampan, gaya berbicaranya lembut sekali, dan gerak-geriknya sungguh berwibawa. Mungkin kata ”angel” cocok untuk nya.
***
3 tahun berlalu...

        Hubunganku dengan teukie terus berlanjut. Akhirnya, kami menjadi sepasang sahabat. tetapi, komunikasiku dengan sahabatku yang dimana aku menyimpan rasa kepadanya menjadi pudar perlahan.
        Kami sudah lama tidak bertegur sapa melalui ponsel ataupun alat audio fisual lainnya. aku tak mengetahui kebaradaannya saat ini secara pasti. Malah, hubunganku dengan teukie semakin erat.
        Sampai suatu ketika, aku teringat dengan kotak pemberian dari sahabatku, kyu. Kotak itu masih tertata rapih diatas meja riasku. Hanya sedikit berdebu. Tanpa menunggu lama lagi, kutiupkan udara diatasnya dan kubuka perlahan.tetapi...
       
        Betapa terkejutnya aku melihat isi dari kotak tersebut. Air mataku langsung berlinangan dipipi.
        Kulihat sebuah album biru kecil yang bertuliskan nama kita berdua, ”younri & kyuhyun, best friend forever” diikuti oleh sehelai catatan kecil, dan seuntai kalung yang indah.
        Kubalik lembaran album itu, kembali terngiang kental di memoriku akan persahabatan kita yang kekal. Gambar antara aku dan dia masih tertata rapi di album itu. Manis dan menyilaukan hati.
        Setelah puas membalik- balikan gambar kenangan manis kami, kubuka dan segera kubaca catatan kecil didalam kotak itu.

Dear, my best friend,
Younri..

        Mungkin kau merasa terkejut dengan isi kotak ini. hehehe aku sengaja menata kenangan manis antara kita dalam album itu, agar engkau selalu mengingatku.
        Aku sadar, mungkin suatu saat nanti, engkau akan melupakan aku, jauh dari keterpurukan pikirmu. Maka, kenakanlah kalung itu, sebagai sebuah pertanda bahwa kita lah sahabat yang paling berbahagia^^..
        Ingatlah janji persahabatan kita yang dimana kita berdualah yang mengukirnya di pohon itu. ”sahabat selamanya, sahabat paling berbahagia, persahabatan antara Younri dan kyuhyun.” ingat kah kau, ketika kita berdua mengumbar janji itu sambil malingkarkan kelingking ?. itu lah saat saat paling indah dalam hidupku. Dapat memiliki sahabat sebaik dirimu.
        dan ingatkah engkau saat dimana  kau melirik mataku, ketika kita sedang melihat bintang jatuh dimalam itu ? aku selalu mengingat hal dimana kita saling berbagi bersama dan janji yang kita umbar ditengah  heningnya malam . hanya engkau dan aku. Aku juga ingat, saat dimana kita saling mengumbar tawa bersama.
        Dan ingatkah engkau, saat dimana kita menari dibawah derasnya hujan pada bulan desember itu ? dan aku ingat pula ketika ayahku menyangka kau adalah seorang maling.
        Ya, aku ingat ketika kau membaca bukumu, ya, aku ingat ketika kau mengikat tali sepatumu, ya, aku ingat kue kesukaanmu,dan ya, aku ingat, ketika kau meminum tehmu.
        Hmm.. sejujurnya, ada sebuah hal yang selalu kututupi darimu. Honnestly, i have a crush with you, younri. Aku tak pernah berani mengungkapkannya padamu. Aku selalu beranggapan bahwa kau hanya menganggap hubungan kita yang telah bergulir 10 tahun ini, hanya lah persahabatan biasa.
        Aku tak memaksa bila kau tak menerimaku sebagai seseorang yang memiliki peran special dihatimu. Tetapi, kepolosan dan keluguan sikapmu selalu terngiang dihatiku. Selamanya. Sungguh.
        See, dear.. i always keep our memories down on my brain. I’ll always remember you.. ever and forever..

Love,

Your best friend J
***

        aku hanya memandangi kertas itu dengan penuh haru didada. Aku merasa sangat bersalah. Dimana younri yang dulu ? dimana kah persahabatan aku dengan dia ? mengapa aku melupakannya ?. Ya Tuhan.. maafkan lah aku, berikan dan bukakan lah pintu maaf untuk hambamu yang telah berlumur dosa ini. Penyesalan ku tak berguna lagi kini. Yang lalau biarlah berlalu bersama angin lalau.


Younri PoV

Aku tak menyangka, orang yang aku sayangi ternyata memiliki perasaan yang sama pula denganku dan kini aku telah
menghancurkan semua harapan itu.
        Tetapi, mengapa disaat persahabatan aku meretak,  teukie datang untuk menjadi sahabat baruku. “apa mungkin teukie adalah penggantinya ?.” pikirku dalam hati. Aku terus saja memandangi kalung pemberian dari sahabatku itu. Warnanya perak keputihan, indah sekali dengan paduan mutiara sebagai liontinnya.
***
        Teukie selalu mengumbar janji penuh makna dihadapanku. Kami sering pergi berdua ke taman, sekedar untuk melihat-lihat pemandangan danau yang jernih.
        “a’..a’aaau ! ah sakiiit~~” ! rintihku seketika. ”a’..a.ada apa ?” Tanya teukie  panik. “ah ! saaakit !” rintihku lagi sambil memegangi perutku. “ha? Apanya yang sakit ? kamu kenapa ?” teukie tak henti-hentinya melontarkan pertanyaan kepada ku yang sedang berusaha menahan sakit.
        Aku tak menjawabnya. Rasa sakit itu terus membuatku kewalahan. Aku tak ingat apa-apa lagi. Yang terlihat hanya cahaya terang yang sekilas melewati pandangku.
        Sejak kecil aku memang sering sakit-sakitan. Daya tahan tubuhku lemah sekali. Telat makan sebentar saja, aku bisa pingsan dan langsung dirawat dirumah sakit.

Younri POV end.
***  
Dirumah sakit..
Younri’s old best friend,

Kyu hyun PoV
        Aku seorang dokter. Tempat kerjaku tak menentu. Dari satu kota, aku ditugaskan kekota yang lain. Aku senang bisa menjalani tugas di kota dimana sahabatku, younri tinggal. Tetapi, semenjak kepindahannya dikota ini, komunikasi kami memburuk, ia tak pernah lagi menghubungi diriku. Aku berpikir ia pasti sibuk dengan urusannya.
        Jujur, aku memang masih ingin berjumpa dengannya. Tetapi diamana ia sekarang ? apa kabarnya ? dan mengapa ia jarang menghubungiku lagi ?.
        ”doc ! tolong, doc ! tolong teman saya ! dia pingsan !!!” tiba-tiba seorang namja menghampiriku yang sedang terduduk diam di depan ruang UGD, kebetulan hari itu aku mendapat jadwal piket di ruang UGD. Ia terlihat menggendong seorang yeoja yang cukup cantik. ”ada apa dengan yeoja itu ?! yasudah cepat bawa ia masuk !” seruku pada namja muda tersebut.
        Setelah aku memeriksanya, aku teringat akan wajah yeoja itu. Ia sangat mirip dengan..

”yaTuhan ! ini kah younri ?”. kupandangi lagi raut wajahnya yang tengah pucat, pasi dan betapa terkejutnya aku melihat sebuah liontin kalung yang ia kenakan. Mirip sekali dengan apa yang aku beri pada younri 3 tahun yang lalu. Tak inggin salah, ku coba mencari informasi yang lebih jelas pada namja yang sendari tadi menunggu diruang tunggu.
        ”doc, bagaimana keadaan teman saya dok ? apa ia baik-baik saja ? ia sakit apa ?” tanya namja itu beruntun  padaku. ”ehh ... apa anda temannya ?” jawabku singkat. ”ia, saya sahabatnya !, dia sakit apa doc ?!” cecarnya. ”apa benar dia younri ?” tanyaku lirih. ”ne~~ dari mana kau tahu namanya ?”. ujar namja itu kebingungan.
        Aku mengajaknya duduk sembari mengobrol. Ku ceritakan semua tentang younri. Setelah ia mengetahui hubunganku dengan sahabatnya itu, ia hanya bisa melontarkan senyum padaku. ”aku yakin engkau adalah sahabat yang baik bagi younri. Younri sering menceritakan dirimu padaku. Ia sangat mengagumimu... maka, tolong beri tahu aku, sakit apa yang sedang meredu di tubuh younri ?” ucap namja yang belakangan, aku mengetahui namanya, teukie. ”Younri mengidap gagal ginjal. Ia kritis, jika ia tak mendapatkan donor ginjal dalam waktu 2 hari, aku takut nyawanya tak akan tertolong. ” jujurku.
        teukie terlihat sedih. Air mata tak henti-hentinya mengalir dari matanya yang memerah. Aku mencoba menenangkannya, ku tepuk bahunya. ”tenanglah ! aku akan menyelamatkannya sekarang juga”. Hiburku. ”bagaimana caranya ? menurut hasil pemeriksaan, ginjalku berbeda dengan younri. Aku takut kehilangannya. Tolong lah.. tolong younri ! kumohon.. ” namja itu langsung berlutut dihadapanku.
        Aku hanya mengangguk pelan, mencoba meyakinkannya.
Kami saling berdekap erat.

Pov end
***
Teukie POV.

        Hari itu juga, kyuhyun, yang mengaku sebagai sahabat lama younri, melakukan operasi pendonoran ginjal pada younri. Aku hanya  bisa pasrah, menunggu hasil operasi itu.
        Setalah 8 jam menunggu, seoarang dokter keluar dari ruang operasi. Aku terpana girang. Tetapi, aku binggung, mengapa dokter lain yang keluar menghampiriku ? diamana kyu ?.
        ”selamat, operasi teman anda berjalan lancar. Kondisinya mulai membaik dan sebentar lagi, ia akan sadarkan diri . tetapi, maaf.. ” dokter itu terlihat menundukkan kepalanya.
”ada apa dok ?” tanyaku disela tangis kebahagiaan. ”maaf, pendonor kini keadaannya sungguh memilukan, ia koma.” jawabnya singkat seraya menggeleng pelan. ”he ? siapa pendonor untuk younri, doc ? dimana kyuhyun yang tadi ikut masuk untuk menjalankan operasi younri ?” ucapku mulai panik.
”Cho Kyuhyun, ia lah pendonor untuk younri. Ia masuk ruang operasi ini, bukan untuk melakukan operasi terhadap younri, melainkan menjalankan operasi untuk dirinya dan younri. ”.
        Lagi lagi air mataku berlinangan jatuh. Aku merasa bersalah terhadap kyuhyun. Aku tak menyangka ia rela mengorbankan nyawanya untuk sahabatnya sendiri.
        Aku langsung menyusul ke ruang operasi. Tak peduli banyak perawat dan dokter yang menghalangiku. Kulihat younri tengah terbaring. Keadaannya tidak terlalu buruk. Terlihat, ia mulai sadarkan diri. Tetapi, disampingnya, tergoleh sesosok namja yang memprihatinkan.
        Kudekati kyuhyun. Air mataku tak terbendung lagi melihat wajah kyuhyun, yang pucat semu tak berdaya. Kugenggam tangan kanannya, yang telah dipenuhi infus dan alat pendeteksi nadi. Ia sedikit menggerakkan jemarinya.
        Akupun tersenyum. ”teukie”. ujarnya seketika dengan nada yang sangat lirih. ”ne, waeyo ? Mengapa kau rela melakukan semua ini demi younri ?” jawabku. ”10 tahun kulalui bersamanya, a..akuu.. mencintainya lebih dari sekedar sahabat.. aku ingin melihat ia kembali ceria. boleh aku meminta sesuatu ?”. tanya kyuhyun lemah. ”ne~ tentu saja. Apa ?” jawabku. ”berjanjilah, jaga younri dengan baik.. jangan biarkan ia bersedih. Jadikan ia yeoja chingumu.. ” rintih kyuhyun, seraya menutup matanya. Aku menjerit kencang, kurasakan tangannya melemah, dan alat Autokardiorgam, tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan sama sekali.
        Kyu, menurutku, ia adalah sesosok malaikat yang dikirim hanya untuk younri. Benar terbukti, apa yang dikatakan younri kepadaku tentang kyuhyun sebelumnya. ”Ia aku berjanji ! aku berjanji aku akan menjaga younri sebaik mungkin ! aku janji padamu !” ujarku disela tangis sambil memandangi wajah kyuhyun.

Pov end
***

Younri POV

”diamana aku ?”. kulihat sekalilingku. Tak ada seorangpun. Aku merasa ada sesuatu yang terasa sakit di perutku, seperti ada luka sayatan. ”kamu dirumah sakit.” tiba-tiba teukie terlihat dihadapanku. Ia tersenyum manis tepat dihadapanku yang hanya terbaring diranjang itu. ”mengapa aku ada disini ?”.
”1 minggu yang lalu, kamu tak sadarkan diri, maka kamu telah menjalankan operasi pendonoran ginjal demi menyelamatkan nyawamu.” ujarnya sepi.
”he ? aku sudah dioprasi ? tetapi, siapa yang rela mendonorkan ginjalnya untukku ?”.
”sahabatmu..” terang teukie
Terlintas dipikirku tentang kyuhyun.
”nugu ?” tanyaku lagi
”apa kau ingat kyuhyun ? cho kyuhyun?”
”ne ! aku ingat ! ia sahabatku, ada apa dengannya ?”
”ia lah malaikat penyelamatmu, ia yang telah mendonorkan ginjalnya untukmu tanpa memikirkan keselamatan jiwa nya sekalipun..”.
Aku tak menjawab perkataan teukie. Aku hanya dapat terdiam sunyi. Air mataku luluh begitu saja dihadapannya. Aku sungguh rindu padamu kyu.. jeongmal bogoshipo..Aku ingin mengucapkan permintaan maaf ku yang sebesar-besarnya pada kyu, ia telah rela mengorbankan ginjalnya demi aku seorang.
”aku ingin beretemu dengannya !!!” tangisku
”baiklah akan kuantar kau” bisik teukie pelan.
        Teukie membawakan aku sebuah kursi roda, lalu mendudukan aku diatasnya. Mendorongnya menuju sebuah tempat yang tak jauh dari rumah sakit itu. Aku merasa sangat penasaran. Sampai akhirnya, ia memberhentikan aku pada sebuah tempat yang tak asing lagi.
”apa ini ? mengapa kau membawaku ketempat ini ? apa maksudmu ?!” gerutuku.
”disinilah kyuhyun. disinilah ia terbaring dan disinilah tempatnya untuk selamanya.” ujar teukie sambil menitiskan air mata. Aku belum pernah melihat teukie menangis seperti ini. sungguh.
        Aku tahu akan maksudnya membawaku ketempat ini. Pemakaman. Aku menjerit sejadi-jadinya, aku beranjak dari tempat dudukku, dan aku menangis diatas gundukan tanah merah itu. Kuusap batu nisan itu dengan lembut. Aku hanya dapat tertunduk perih.

Pov end
***

Teukie POV
        Ku angkat tubuh younri yang mungil itu. Diatas batu nisan ini, kurebahkan tanganku. ”kyu, engkaulah malaikat bagi Younri. Gomawo kyu... Aku tak akan lupa akan janji yang telah kita buat bersama. Aku akan menjaga younri dengan sepenuh hatiku aku berjani akan menjadikannya nae yeoja ! aku janji !”
        Kupandangi younri dengan penuh sayang. Kugenggam jarinya yang mendingin, lalu kubisikan sebuah kata. ” saranghaeyo younri”. Ia kembali memandangku
”aaaaaaa~~!!.. saranghae kyuhyun! tetapi aku sadar, sampai kapanpun ia tak akan mungkin kembali kepelukku..na do saranghae teukie..” tepisnya.
        Kami saling berpeluk erat, dapat kurasakan detak jantung dan harumnya yang khas. Dan disaksikan oleh kyuhyun, tepat diatas makamnya. Aku telah membuktikan janjiku padanya. Menjaga younri untuk selama-lamanya.
-----------------END------------------