Jumat, 01 Juli 2011

Secangkir mimpi untuk hari ulang tahunku esok

Tuhan, seiring berdentingnya jarum jam ini, semakin bertambah cepat jua waktuku untuk menghadapMu. Tuhan, jika esok anggka 13 itu akan aku lewati, biarlah secangkir harapan ini kugenggam.Tuhan, jika esok aku akan menjadi gadis berusia 14 tahun, kuingin secangkir kecil harapanku ini sudi Engkau hiraukan.

Tuhan, andai kutahu berapa lama lagi ku bisa menapakkan kaki ini dibumi, andai kutahu berapa lama lagi kubisa bersujud dan menyebut namamu dalam setiap do’aku, andai ku tahu berapa kali lagi ku bisa mencium tangan dan melihat wajah kedua orang tuaku, andai ku tahu berapa banyak lagi oksigen yang bisa kuhirup, andai ku tahu berapa lama lagi kubisa tertawa, tersenyum, bergurau, bersantai, belajar, dan bermain dengan sahabat-sahabatku, andai kutahu berapa banyak orang yang akan menangis ketika aku akan kembali kepangkuan Mu nanti...

Tapi..  tidak ! aku tak perlu & pantas mengetahuinya. Semua itu adalah rahasia ditanganMU. Aku hanyalah seorang hamba yang belum bisa sepenuhnya menjalankan perintah Mu dan menjauhi larangan Mu. Aku hanyalah seorang anak yang belum bisa sepenuhnya mengukir senyum bahagia dan kebanggaan di bibir kedua orang tuaku. Aku hanyalah seorang teman yang belum bisa sepenuhnya menghargai, menyayangi, mengayomi, dan menjaga teman-temanku. Aku hanyalah murid yang belum bisa sepenuhnya mengukir prestasi dan memberikan kebanggaan pada pahlawan-pahlawanku.

Tuhan, kumohon… jika benar aku hanyalah seorang hamba yang belum bisa sepenuhnya menjalankan perintah Mu dan menjauhi laranganMu, biarkan disisa umurku ini, kuingin lebih banyak bersyukur dan bersujud pada Mu.

Tuhan, kumohon…jika benar aku hanyalah seorang anak yang belum bisa sepenuhnya mengukir senyum bahagia dan kebanggaan di bibir kedua orang tuaku, biarlah ku lukis senyum itu setitik demi setitik mulai saat ini.

Tuhan, kumohon…jika benar aku hanyalah seorang teman yang belum bisa sepenuhnya menghargai, menyayangi, mengayomi, dan menjaga teman-temanku, izinkan lah mereka tetap disisiku. Kuingin mereka selalu ada disaat ku sedih maupun senang. Kuingin mereka tetap menganggapku sebagai teman mereka. Kuingin mereka bisa memaafkan segala kehilafan dan kesalahanku pada mereka. Kuingin mereka tetap menganggapku sebagai teman sampai akhir nanti.

Tuhan, kumohon…jika benar aku hanyalah murid yang belum bisa sepenuhnya mengukir prestasi dan memberikan kebanggaan pada pahlawan-pahlawanku, izinkanlah aku berjuang memberikan yang terbaik dan menjadi yang terbaik dari yang terbaik bagi mereka. Kuingin setidaknya namaku tergiang di hati mereka.

Tuhan, kumohon… esok, ketika hari berganti, tanggal berganti, malam berganti, kuingin sebuah hadiah dari Mu ada didepan mataku. Tuhan, nafas ini semakin lama semakin tua dan menginjak dewasa. Kuingin secangkir hadiah itu adalah Ayah, Ibu, Mas Adi, Adek Fatih akan selalu ada dan selalu menemaniku sampai mata ini tak lagi terbuka. Walau kadang duri yang sangat tajam, ombak yang sangat besar, dan gempa yang sangat dahsyat menghantamku, biarlah setidaknya mereka menggenggam tanganku dan tidak akan melepaskannya.

Ya Tuhah, jika aku hanyalah setitik nada didalam sebuah lagu kehidupan, izinkanlah hamba membentuk sebuh harmoni. Bukankah harmoni terangkai dari nada nada berbeda ? Harmoni kehidupan terbentuk dari begitu banyak unsur yg berbeda yg terangkai sempurna oleh diriMu, sang Maha Kuasa. Izinkanlah dan ridhoilah hamba mengejar mimpi dan cita-cita hamba menjadi sebuah kertas, menjadi sebuah kuas, menjadi sebuah tinta yang bisa menggoreskan sebuah harapan dihati orang-orang yang kusayangi dan tak akan pernah hilang walau air menerjangku. Kuingin dikenang jika aku akan menjadi kenangan nanti. Seperti tulisan didalam buku yang akan tetap dibaca dan disimpan karena ilmunya. Terima kasih Tuhan, engkau telah meniupkan roh dalam tubuh ini sengingga ku bisa melihat keangungan kuasaMu. Terima kasih ya Allah..